Darisegi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah. Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi Syaratsayart karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut: Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah. Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah Ketigajenis karangan tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Karangan ilmiah memiliki aturan baku dan sejumlah persyaratan khusus yang menyangkut metode dan penggunaan bahasa, sedangkan karangan nonilmiah adalah adalah karangan yang tidak terikat pada persyaratan khusus. Jenis-jenis karya ilmiah pendidikan sebagai berikut: a. Paper. Vay Tiền Nhanh. Seorang dosen maupun mahasiswa tentu memahami pentingnya karakteristik penulisan karya ilmiah yang memiliki banyak sekali dampak positif. Umumnya pihak dosen akan melakukan penelitian dan kemudian melibatkan mahasiswa, dinas terkait penelitian, maupun sejumlah perusahaan yang masih terkait. Semua pihak yang terlibat di dalam penelitian ini akan memiliki peran krusial masing-masing. Misalnya untuk dosen sebagai pemilik idea atau gagasan penelitian, dan dinas maupun perusahaan terkait menjadi sumber pendanaan atau objek penelitian. Baca juga Seberapa Penting Peran Dosen Dalam Akreditasi Kampus? Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah 1. Logis2. Data Sesuai Fakta 3. Bersifat Objektif4. Isi Sistematis5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh 6. Dapat Diuji Kebenaranya Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Menulis di Momen yang MendukungDibaca Ulang Fokus pada Topik Sekilas Tentang Karya Tulis Ilmiah Sebelum memahami lebih dalam mengenai penulisan karya ilmiah maka penting pula untuk mengetahui dulu apa itu karya ilmiah. Jadi, karya tulis ilmiah adalah sebuah tulisan ilmiah yang disusun untuk memecahkan suatu permasalahan. Pemecahan masalah ini menggunakan sejumlah landasan teori dan juga metode-metode ilmiah. Secara umum sebuah karya ilmiah akan terdiri dari data, fakta, dan juga solusi dari sebuah permasalahan yang akan diteliti atau diangkat dalam sebuah penelitian. Hasil penelitian ini kemudian akan dibahas sampai tuntas di dalam penulisan karya ilmiah. Lengkap pula dengan berbagai dasar teori yang menguatkan hasil penelitian tersebut. Namun, hasil penelitian tidak selalu sama persis dengan dasar teori yang dijadikan landasan. Bisa juga berbeda, yang kemudian hasil penelitian tersebut dianggap sudah mematahkan teori yang menjadi landasan penelitian tadi. Hasil penelitian baru ini kemudian menjadi dasar bagi penelitian terkait untuk seterusnya. Karakteristik dalam Penulisan Karya Ilmiah Setelah hasil penelitian didapatkan maka langkah selanjutnya tentu saja melakukan penulisan karya ilmiah yang membahas hasil penelitian tersebut. Penulisannya kemudian harus memenuhi sejumlah karakteristik, yang akan menentukan hasil tulisan tersebut bisa disebut sebagai karya tulis ilmiah atau tidak. Adapun bentuk karakteristik khas dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut 1. Logis Karakteristik pertama dari sebuah karya tulis ilmiah adalah logis, yakni suatu permasalahan yang sifatnya logis. Kemudian diteliti yang sifatnya logis pula. Maksudnya adalah bisa dinalar dan dipahami oleh siapa saja yang membaca karya tulis ilmiah tersebut. Sehingga tidak ada unsur dan kesan isinya dikarang bebas. 2. Data Sesuai Fakta Data yang dijabarkan dan disampaikan di dalam penulisan karya ilmiah haruslah data yang sesuai fakta. Yakni mengacu pada hasil penelitian. Misal meneliti sebuah zat A, ketika dilakukan sejumlah penelitian dengan penambahan zat B akan membentuk reaksi apa saja. Reaksi ini kemudian disampaikan di dalam karya ilmiah tanpa dikurangi maupun ditambahkan. 3. Bersifat Objektif Sifat penelitian adalah objektif, sehingga benar-benar sesuai dengan kondisi real di lapangan. Tanpa ada kemungkinan dan keinginan untuk menjadikannya subyektif sebagaimana yang diinginkan oleh peneliti maupun pihak terkait penelitian tersebut. 4. Isi Sistematis Dalam penulisan karya ilmiah juga terdapat unsur sistematis, ketentuannya sudah jelas dan masih dipertahankan sampai sekarang. Misalnya struktur penulisan dimulai dengan pendahuluan, pembahasan, isi karya ilmiah, dan terakhir adalah kesimpulan. 5. Pembahasan Sesuai dan Menyeluruh Pembahasan di dalam karya ilmiah juga harus sesuai, yakni sesuai dengan hasil penelitian dan bisa dibuktikan. Selain itu pembahasannya juga harus menyeluruh sehingga tidak ada yang tertinggal dan bisa menyebabkan persepsi yang salah. 6. Dapat Diuji Kebenaranya Isi di dalam penulisan karya ilmiah memang wajib bisa diuji kebenarannya, sehingga sesuai dengan poin sebelumnya yang harus logis dan sifatnya objektif. Sebab hal ini akan membantu memberikan data yang valid dan bukan direkayasa. Memahami apa saja yang perlu dilakukan dalam penulisan karya ilmiah sesuai karakteristik di atas sangat penting. Sehingga isi karya ilmiah memang bisa diterima sekaligus dibuktikan kemudian diterapkan. Kiat Meminimalkan Kesalahan saat Menyusun Karya Ilmiah Memahami dengan baik mengenai karakteristik dari karya ilmiah yang dipaparkan di atas, akan membantu meminimalkan kesalahan. Namun, ketika kesalahan masih saja dijumpai dan dilakukan tanpa sengaja. Maka Anda bisa mencoba beberapa kiat berikut untuk membantu meminimalkan kesalahan umum dalam menyusun karya ilmiah Menyusun Kerangka Karya Ilmiah Kesalahan umum dalam penyusunan karya ilmiah ada banyak, dan salah satunya adalah struktur yang tidak sistematis. Hal ini tentu akan membuat proses penyusunannya memakan waktu lebih lama. Apalagi jika ada banyak sekali bagian yang perlu dikoreksi dan direvisi, sehingga akan merasakan kelelahan yang lebih parah. Menyiasati kesalahan tersebut maka bisa mencoba menyusun kerangkanya terlebih dahulu. Susun setiap bab beserta judul per bab, dan poin-poin sub bab yang akan masuk ke dalam karya ilmiah tersebut. Sehingga saat menyusun karya ilmiah bisa berpegang pada kerangka yang sudah dibuat. Langkah ini mencegah keluar dari sistematika yang berlaku. Menulis di Momen yang Mendukung Menulis karya ilmiah maupun karya tulis jenis lainnya, memang dianjurkan untuk dilakukan di momen yang mendukung. Misalnya saat pikiran bisa fokus, karena aktivitas lain sudah selesai dilakukan. Bisa juga menunggu momen dimana suasana di rumah maupun lingkungan sekitar lebih tenang. Jika Anda masuk ke dalam karakter penulis yang butuh suasana mendukung, maka perlu mencari waktu yang tepat. Tidak sedikit dosen yang menulis di dini hari, karena pikiran lebih segar dan tidak terpecah. Berbeda jika dilakukan di siang hari, maka akan sibuk dengan banyak kegiatan sebagaimana profesi dosen pada umumnya. Oleh sebab itu, pertimbangkan untuk mencari waktu khusus yang mendukung kegiatan menulis. Supaya bisa tetap fokus dan konsentrasi, untuk meminimalkan kesalahan. Dibaca Ulang Usai menulis karya ilmiah, baik satu atau dua bab. Maka penting sekali untuk dibaca ulang, sering disebut dengan tahap proofreading. Tahap ini dilakukan pasca tahap editing, dan tujuannya untuk mengecek ada tidaknya kesalahan yang perlu diperbaiki. Kesalahan umum di dalam penyusunan karya ilmiah adalah kesalahan EYD dan juga typo atau salah ketik. Meskipun typo termasuk kesalahan minor, namun jika terlalu sering dijamin akan menerima kritik yang lebih tajam. Bagaimana mengatasinya? Yakni dibaca ulang dulu, cek kembali kata demi kata apakah yang tidak atau belum sesuai EYD? Apakah kata yang memang typo? Jika memang ada, maka bisa dikoreksi terlebih dahulu, sehingga saat dipublikasikan kondisi isi karya ilmiah sudah sempurna. Fokus pada Topik Kesalahan umum lainnya dalam menyusun karya ilmiah adalah pembahasan yang meluas dari seharusnya. Hal ini juga sering terjadi ketika penulis tidak membuat kerangka tulisan terlebih dahulu. Bisa juga karena kurang fokus dan konsentrasi, sehingga pembahasan menjadi kurang sesuai dengan topik yang diangkat. Meminimalkan kesalahan ini adalah dengan menjaga fokus pada topik. Mulai dari pemilihan waktu menulis yang dirasa paling mendukung, kemudian selalu sediakan air minum khususnya air putih di dekat meja kerja, dan sesekali bergerak untuk melemaskan otot dan saraf yang tegang akibat menulis dalam waktu lama. Kesalahan dalam menyusun karya ilmiah memang sangat mungkin dilakukan oleh siapa saja, baik itu peneliti junior maupun senior. Inilah alasan kenapa proses penulisan memakan waktu lama. Mencoba meminimalkan kesalahan tersebut, maka bisa mencoba beberapa tips di atas. Jangan sampai terlupa pula untuk selalu mengikuti karakteristik dan standar penulisan karya ilmiah. Penulis Wahyudha Wibisono Sumber Ilustrasi menulis karya tulis ilmiah. Foto justplay1412/ShutterstockSecara umum, karya tulis dapat dibedakan menjadi dua, yakni karya tulis ilmiah dan non ilmiah. Karya tulis ilmiah memuat dan mengkaji masalah tertentu dengan kaidah-kaidah ilmiah. Sebaliknya, karya tulis non ilmiah menyajikan fakta atau opini yang sifatnya lebih buku Tiga Jurus Mudah Menulis oleh Siska dkk., karya tulis ilmiah atau KTI adalah karya yang diakui dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, ataupun seni. Karena keabsahannya, KTI sering menjadi rujukan dalam penulisan artikel atau tulisan lain yang menyajikan memiliki karakteristik berbeda dengan karya tulis non ilmiah. Bagi yang ingin tahu lebih lanjut apa karya tulis ilmiah itu, struktur, dan contohnya, simak penjelasan selengkapnya lewat artikel berikut yang Dimaksud dengan Karya Tulis Ilmiah?Ilustrasi karya tulis ilmiah. Foto PixabayMengutip bukuSolusi Praktis Word 2016 untuk Penulisan KTI Guru, Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Widyaiswara oleh Prayogo Kusumaryoko, Brotowidjoyo mendefinisikan karangan ilmiah sebagai karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta serta ditulis menurut metodologi penulisan yang dan menurut Maryadi, karya ilmiah adalah karya yang memuat dan mengkaji permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan. Lain lagi dengan Dwiloka dan Riana yang menegaskan bahwa KTI merupakan karya seorang ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan hingga sisi lain, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI menjelaskan bahwa karya tulis ilmiah merupakan hasil tulisan hasil penelitian pengembangan litbang dan/atau tinjauan, ulasan, kajian, dan pemikiran sistematis yang dituangkan oleh perseorangan atau kelompok yang memenuhi kaidah berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karya tulis ilmiah adalah hasil kegiatan ilmiah, baik perorangan maupun kelompok, yang mengkaji pokok masalah tertentu dan disajikan secara tertulis sesuai kaidah-kaidah tulis ilmiah harus merujuk pada sumber data dan informasi yang faktual dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Secara umum, karya tulis ilmiah memiliki karakteristik sebagai berikutMenyajikan fakta objektif secara informasi dilakukan secara cermat, tepat, benar, dan tidak memuat dilaksanakan secara sistematis, konseptual, dan artinya data dan informasi yang dipaparkan sesuai dengan fakta sebenarnya tanpa memuat opini menonjolkan perasaan bersifat argumentatif, tapi kesimpulannya terbentuk atas dasar Saja Struktur Karya Tulis Ilmiah?Ilustrasi menulis karya ilmiah. Foto PixabayPenyusunan karya tulis ilmiah tidak bisa dilakukan berdasarkan format tertentu yang wajib diikuti penulis. Dikutip dari Modul Pelatihan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah KTI susunan Tim Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Kemendikbud, karya tulis ilmiah umumnya ditulis berdasarkan struktur berikut1. JudulJudul KTI ditulis sesingkat mungkin tapi masih dapat mendeskripsikan isi karya tulis dengan baik dan menarik perhatian pembaca. Penulis disarankan untuk menghindari kata-kata seperti Penelitian tentang…’, Kajian tentang…’ Pengamatan tentang…’, dan AbstrakAbstrak merupakan bagian karya tulis ilmiah yang memuat ringkasan dari KTI dan ditulis sebanyak 100-250 kata. Tujuannya agar pembaca memiliki gambaran singkat mengenai apa yang akan dibahas lebih jauh dalam karangan PendahuluanBagian awal karya tulis ilmiah ini berisi uraian singkat tentang latar belakang, masalah, dan tujuan penelitian. Latar belakang sendiri merupakan hal-hal atau isu yang dijadikan sebagai alasan pentingnya penulisan karya tulis ilmiah tersebut Tinjauan PustakaLandasan teori yang jelas menjadi salah satu aspek terpenting dalam penulisan karya ilmiah. Tanpa literatur yang jelas, keabsahan informasi dalam karya ilmiah patut dipertanyakan. Teori-teori itu dirangkum dalam satu bagian yang disebut tinjauan umum tinjauan pustaka berisi dua bagian, yakni review informasi pendukung dan review hasil-hasil penelitian sebelumnya yang diuraikan dalam bentuk Metodologi PenelitianBagian ini membahas konsep teoritik terkait metode yang digunakan penulis untuk mencari atau menemukan dan mengolah data penelitian. Ada dua metode penelitian yang biasa dilakukan, yaitu metode penelitian kuantitatif dan Hasil dan PembahasanPada bagian ini, penulis menjelaskan secara rinci hasil dari penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian tersebut dapat disajikan dalam tiga cara, yakni melalui teks, tabular, dan KesimpulanKarya tulis ilmiah ditutup oleh pemaparan kesimpulan yang menggambarkan pencapaian tujuan penelitian. Kesimpulan ini ditarik dari hasil dan pembahasan penelitian tanpa mengulang dua bagian tersebut. Pada bagian ini bisa pula dikemukakan kemungkinan perlunya melakukan penelitian Daftar PustakaIni adalah daftar yang memuat sumber referensi berupa majalah, buku, jurnal, surat kabar, artikel di internet, dan sebagainya. Daftar ini berfungsi untuk memberikan referensi kepada pembaca sekaligus sebagai bentuk apresiasi terhadap penulis buku yang telah memberikan inspirasi dalam penulisan karya Saja Contoh Karya Tulis Ilmiah?Ilustrasi skripsi. Foto Aewphoto/ShutterstockAda berbagai macam karya tulis ilmiah yang dibedakan berdasarkan isi, sistematika, serta tujuannya. Berikut beberapa contoh karya tersebut dirangkum dari buku Dasar-Dasar Menulis Karya Tulis Ilmiah tulisan Adhan Efendi dkk.1. LaporanKarya ilmiah ini menyajikan fakta tentang suatu peristiwa atau kegiatan yang umumnya ditujukan kepada pihak dengan wewenang atau kedudukan lebih tinggi dalam struktur organisasi. Laporan ditulis secara sistematis dengan menekankan Artikel IlmiahArtikel ini berisi pemikiran dan kajian pustaka dari hasil penelitian yang dituangkan ke dalam suatu jurnal atau buku sesuai dengan kaidah penulisan karya tulis Artikel PopulerArtikel populer merupakan rangkuman dari artikel ilmiah yang disampaikan dengan bahasa populer sehingga lebih mudah dipahami semua kalangan, baik yang menggeluti ilmu bersangkutan ataupun tidak. Contohnya, artikel populer tentang kesehatan yang membahas tentang manfaat mengonsumsi madu bagi MakalahIni merupakan karya ilmiah yang menyajikan masalah berdasarkan data objektif di lapangan. Makalah bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa topik yang dibahas perlu diperhatikan karena ditulis secara logis, terorganisasi, dan SkripsiSkripsi adalah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang studi S-1. Skripsi umumnya membahas masalah atau fenomena dalam bidang tertentu yang dianggap penting. Sama seperti KTI lainnya, skripsi ditulis secara sistematis dan sesuai dengan TesisBerbeda dengan mahasiswa S-1 yang membuat skripsi, mahasiswa S-2 pascasarjana harus membuat tesis untuk menyelesaikan pendidikannya. Jika dibandingkan dengan skripsi, masalah yang dibahas dan pertanyaan yang ditelaah dalam tesis lebih DisertasiPada jenjang S-3 doktor, mahasiswa harus merampungkan disertasi, yakni hasil penelitian yang ditulis lebih kompleks dan lebih tajam daripada tesis. Penulisan disertasi dibimbing oleh seorang yang dimaksud dengan karya tulis non ilmiah?Sebutkan apa saja 3 bentuk karya ilmiah?Apa itu makalah? Jakarta - Bagi mahasiswa, pastinya tidak asing dengan istilah karya ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi paparan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau ilmiah merupakan karya tulis yang sengaja dibuat untuk memecahkan suatu masalah. Biasanya berisi mengenai fakta, data serta solusi mengenai isu yang dari buku Penulisan Karya Ilmiah yang disusun oleh Dra. Zulmiyetri, karya ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum serta ditulis menurut metodologi yang baik dan benar. Maksud dari penulisan karya ilmiah sendiri untuk berkomunikasi dengan orang lain tentang pengertiannya, karya ilmiah memiliki beberapa ciri antara lain1. Ditulis secara Ditulis berdasarkan penalaran yang logis sehingga apa yang ditulis oleh penulis sesuai dengan akal Tulisan didukung oleh data yang objektif. Maksudnya, data yang teruji kebenarannya secara Objektif, yakni ditulis atau dibukukan untuk individu atau kelompok kelompok Argumentasi teori yang benar, sahih dan Mengaitkan argumentasi empirik dengan mengetahui tentang pengertian dan ciri ciri dari karya ilmiah, berikut ini akan dijelaskan mengenai struktur karya ilmiah. Meskipun masing masing karya tulis memiliki gaya dan struktur tersendiri, namun secara universal struktur ini lebih umum digunakan sebagaimana dikutip dari sumber yang sama, yaitu1. Halaman JudulHalaman judul berisi topik yang dipilih untuk dibahas pada karya ilmiah tersebut. Pembuatan judul biasanya dibuat sespesifik halaman judul ini juga biasanya dimuat nama penulis, asal institusi atau lembaga, tanggal, bulan dan tempat karya ilmiah dibuat serta ditulis dengan format rata AbstrakStruktur karya ilmiah yang selanjutnya yaitu abstrak. Abstrak merupakan ringkasan dari keseluruhan isi atau materi yang ada di dalam karya ilmiah sendiri dimaksudkan untuk menjelaskan kepada pembaca secara ringkas dan PendahuluanBagian pendahuluan ini biasanya terdapat di paling awal materi karya ilmiah setelah halaman judul dan abstrak. Pada bagian pendahuluan, dibagi lagi menjadi 4 sub bab, antara laina. Latar belakang masalahPada sub bab latar belakang masalah, biasanya berisi penjelasan teoritis dan faktual dari isu atau permasalahan yang akan dibahas. Penjelasan dalam latar belakang masalah biasanya logis dan Rumusan masalahRumusan masalah berisi beberapa pertanyaan kritis dari masalah penelitian. Pertanyaan pertanyaan tersebut muncul dari penjelasan yang ada di latar belakang Tujuan penelitianPada sub bab tujuan penelitian dalam karya ilmiah berisi uraian singkat tentang tujuan penelitian tersebut dilaksanakan, serta apa yang ingin diwujudkan dari adanya penelitian Manfaat penelitianSesuai dengan nama sub babnya, pada bagian ini berisi deretan manfaat dari masalah yang diteliti. Biasanya, manfaat penelitian berkaitan dengan pengembangan ilmu Kerangka teoriKerangka teori ini biasa disebut sebagai materi inti. Terdapat beberapa sub bab dalam kerangka teori, antara laina. Landasan teoriLandasan teori dalam karya ilmiah biasanya berisi pembahasan akan fenomena secara rinci beserta hubungan antar Hipotesis penelitianHipotesis penelitian merupakan kesimpulan sementara berdasarkan kerangka pemikiran sebelum dilaksanakan suatu Metode penelitianBerisikan metode yang digunakan dalam penelitian. Metode penelitian diartikan sebagai sebuah langkah-langkah yang ditempuh oleh penulis atau peneliti untuk mendapatkan hasil penelitian yang dua metode penelitian yang kerap kali digunakan yaitu metode kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif adalah metode penelitian yang berfokus untuk melakukan analisa secara deskriptif terhadap suatu masalah. Sedangkan, kuantitatif merupakan metode penelitian yang lebih fokus dengan analisa terhadap angka, tabel, dan Jenis PenelitianPemilihan jenis penelitian akan menentukan langkah apa yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil. Langkah-langkah penelitian antara lain tujuan, tempat pelaksanaan, tujuan umum, sifat masalah, dan ruang lingkup Definisi Konsep dan Operasional VariabelDefinisi konsep bisa dipahami sebagai sebuah konsep tentang variabel penelitian. Sedangkan operasional variabel artinya penjelasan secara sistematik dan operasional tentang ukuran dari variabel yang akan Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi sendiri adalah keseluruhan dari subjek penelitian. Sementara sampel penelitian yaitu, sebagian subjek penelitian yang akan Jenis, Sumber dan Teori Pengumpulan DataBagian ini menguraikan terkait apa jenis data yang digunakan dalam penelitian dan bagaimana cara mengumpulkan data untuk Teknik Analisis/Pengujian DataBagian ini berisi penjelasan mengenai cara pengolahan sekaligus cara menganalisis data dalam penelitian yang Pembahasan penelitianBagian ini merupakan bagian yang paling panjang dalam karya ilmiah. Hal ini dikarenakan pembahasan memuat tentang penjelasan dari rumusan masalah, tujuan, manfaat, kerangka teori, dan tentunya metode bagian yang perlu dijelaskan, diantaranya yaitua. Gambaran umum objek Deskripsi hasil Pengujian Interpelasi hasil pengujian PenutupBagian penutup merupakan bagian yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian yang KesimpulanKesimpulan dalam karya ilmiah terletak di bagian akhir. Pada sub bab ini biasanya memuat memuat pendapat dari karya ilmiah yang telah dibuat oleh peneliti atau SaranPada bagian saran, peneliti atau penulis dapat memberikan saran berupa pesan-pesan. Tujuannya untuk mengarahkan peneliti yang hendak melakukan penelitian yang sama, sehingga dapat berjalan dengan lebih Daftar PustakaDaftar pustaka sendiri merupakan sebuah daftar yang memuat sumber informasi atau referensi teori yang digunakan oleh peneliti atau penulis dalam penelitiannya. Dalam penulisannya ada formatnya tersendiri yaitu dimulai dari nama penulis buku yang dikutip, judul tulisan, nama penerbit buku atau karya akademik, identitas, dan waktu LampiranLampiran dalam karya ilmiah berisi data yang berhasil diperoleh dan proses analisis data pada saat penelitian berlangsung. Simak Video "Peringati 25 Tahun Reformasi, Mahasiswa Demo di Patung Kuda Jakpus" [GambasVideo 20detik] lus/lus

karangan ilmiah tidak memiliki karakteristik sebagai berikut